Perubahan Mood Saat Hamil Itu Normal, Kok!

Pernah merasa hari ini super happy, besoknya tiba-tiba mellow tanpa sebab? Atau baru saja ketawa, eh lima menit kemudian udah nangis gara-gara iklan susu? Tenang Mamy, Mamy nggak sendirian. Perubahan mood saat hamil itu bukan drama, tapi hal yang wajar banget terjadi!
Kenapa Mood Ibu Hamil Sering Naik Turun?
Ada beberapa penyebab utama kenapa suasana hati ibu hamil bisa berubah-ubah seperti cuaca:
1.Perubahan Hormon
Hormon estrogen dan progesteron naik drastis selama kehamilan. Hormon ini bisa mempengaruhi kerja otak yang mengatur emosi, jadi wajar kalau perasaan ikut naik turun.
2.Kecemasan dan Overthinking
Banyak hal baru muncul di pikiran: tentang kondisi janin, persalinan, jadi ibu seperti apa, hingga soal finansial. Semua ini bikin pikiran jadi sensitif dan mudah stres.
3.Kelelahan Fisik
Tubuh bekerja ekstra keras selama kehamilan. Kurang tidur, mual, dan pegal-pegal bisa mempengaruhi emosi juga.
4.Perubahan Penampilan & Body Image
Perut makin besar, wajah kusam, dan perubahan fisik lain bisa bikin Mamy merasa kurang percaya diri. Ini juga bisa bikin mood jadi sedih tanpa sebab jelas.
Gimana Cara Mengelola Mood Saat Hamil?
1.Ceritakan Apa yang Mamy Rasakan
Curhat ke Papy, sahabat, atau tenaga profesional bisa sangat membantu meringankan beban pikiran.
2.Luangkan Me Time
Dengerin musik, nonton film favorit, skincare-an, atau baca buku santai bisa bantu jaga mood tetap positif.
3.Rutin Bergerak
Olahraga ringan seperti jalan kaki atau prenatal yoga bisa bantu stabilkan hormon dan memperbaiki suasana hati.
4.Istirahat Cukup & Makan Bergizi
Tubuh yang lelah lebih rentan stres. Jangan lupakan makan yang seimbang dan tidur yang berkualitas.
5.Berani Minta Bantuan
Kalau mood swing terasa berat atau berkepanjangan, jangan ragu untuk berkonsultasi ke psikolog atau bidan/dokter kandungan. Mental health itu penting!
Mamy, Kamu Sedang Hebat-hebatnya!
Kehamilan memang penuh perubahan—baik secara fisik, mental, maupun emosional. Tapi ingat, semua yang Mamy rasakan itu valid. Jangan merasa bersalah kalau tiba-tiba ingin nangis atau jadi sensitif. Pelan-pelan aja, yang penting Mamy tahu: Mamy nggak sendirian ya.
6. Mual Muntah Berlebihan (Hiperemesis Gravidarum)
Mual adalah hal umum di trimester pertama, tapi jika Mamy tidak bisa makan/minum sama sekali, muntah lebih dari 3–4 kali sehari, berat badan turun, atau mengalami dehidrasi, segera periksakan ke Dokter Kandungan atau bidan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
7. Keluarnya Cairan dari Jalan Lahir Sebelum Waktunya
Cairan ketuban yang bocor sebelum usia kehamilan cukup bulan bisa meningkatkan risiko infeksi dan persalinan prematur. Tanda cairan ketuban: bening, tidak berbau pesing, dan sering keluar terus-menerus.
8. Rasa Sesak Napas yang Tidak Normal
Mamy bisa merasa lebih mudah lelah saat hamil, tapi kalau sampai susah bernapas, jantung berdebar hebat, atau pingsan, itu bukan hal biasa. Kemungkinan: masalah jantung, anemia parah, atau emboli paru.
Faktor Risiko yang Perlu Diwaspadai Sejak Awal Kehamilan
Pernah mengalami keguguran atau persalinan prematur.
Riwayat penyakit kronis, seperti diabetes, lupus, epilepsi, atau hipertensi.
Usia hamil di atas 35 tahun atau di bawah 17 tahun.
Obesitas atau kekurangan berat badan ekstrem.
Kehamilan dengan bayi lebih dari satu (kembar).
Tips Mencegah Risiko Kehamilan Bertambah Parah
Rutin kontrol minimal 4–6 kali selama kehamilan.
Penuhi asupan gizi seimbang dan vitamin prenatal (terutama asam folat, zat besi, dan kalsium).
Istirahat cukup, kelola stres, dan hindari aktivitas fisik berat tanpa pengawasan.
Hindari rokok, alkohol, dan obat-obatan tanpa anjuran medis.
Perbanyak edukasi dari sumber terpercaya.
Setiap kehamilan memang punya tantangannya masing-masing. Tapi, dengan mengenali tanda-tanda kehamilan berisiko, Mamy bisa mengambil langkah cepat dan mendapatkan bantuan medis yang tepat untuk menjaga keselamatan diri dan si Kecil di dalam kandungan. Kehamilan sehat itu bukan hanya harapan, tapi bisa dicapai dengan kesadaran dan kepedulian sejak awal.
Untuk memberikan yang terbaik bagi si Kecil kelak, jangan lupa siapkan popok yang aman dan berkualitas bagi kulit bayi baru lahir. MamyPoko mempersembahkan perlindungan terbaik untuk kulit bayi baru lahir yang belum pernah ada sebelumnya di Indonesia MamyPoko Royal Soft Organic Cotton 2X Cegah iritasi dengan Organic Cotton.
Kenapa harus Organic Cotton?
Organic Cotton
Kapas organik yang ditumbuhkan alami bebas kimia, lebih aman lebih lembut lebih ramah di kulit bayi. Kapas Organik bebas kimia ini terjamin keamanannya karena telah bersertifikasi 100% Organik. Lapisan Penyerap Ekstra Lembut MamyPoko Royal Soft yang bersentuhan langsung dengan kulit bayi, dari 100% organic cotton, sehingga meski bersentuhan dengan kulit bayi Hampir sepanjang hari kulit bayi terlindung dengan lebih aman.
Lebih Halus Lembut
Berdasarkan hasil uji kelembutan di Jepang serat kapas organik berkualitas terbukti lebih halus sehingga permukaan popok organic cotton lebih lembut dibanding dengan popok tanpa organic cotton. Karena bahan yang begitu halus lembut sehingga tidak menimbulkan gesekan di kulit bayi. Meski Bayi bergerak-gerak MamyPoko tetap memeluk kulitnya dengan sangat lembut, sehingga kulit si Kecil tetap terlindungi dari gesekan penyebab kemerahan.
Bagaimana Daya Serapnya?
Teknologi Speed Dry
Berdasarkan hasil uji daya serap dengan kemiringan 45 derajat terbukti MamyPoko Royal Soft Organic Cotton langsung menyerap cepat & Extra Dry. Ketika pipis bayi diserap & kering seketika dengan teknologi Speed Dry, Kulit bayi terlindungi dari bakteri penyebab iritasi.
Perlindungan Extra Dry sampai 12 jam
Membuat kulit bayi tetap lembut bayi pun tumbuh sehat ceria tanpa terganggu iritasi.
Apakah Sudah Teruji Klinis?
Dermatologically Tested
Berdasarkan hasil uji Dermatologi dibandingkan dengan popok tanpa Kapas Organik TERBUKTI MamyPoko Royal Soft Organic Cotton memiliki permukaan lebih lembut, cepat menyerap & Kering, sehingga 2X LEBIH BAIK MENCEGAH IRITASI di Kulit Bayi. Kualitas yang Teruji Klinis oleh para ahli Kulit memberi jaminan kualitas terbaik perlindungan kulit bayi.
Setelah memahami berbagai bahan popok bayi yang umum digunakan, Mamy dapat membuat keputusan yang tepat dan cerdas untuk perawatan terbaik bagi kulit bayi baru lahir. Ingatlah untuk selalu memperhatikan reaksi kulit bayi dan bersiap untuk menyesuaikan pilihan bahan popok sesuai dengan kebutuhan, karena masing-masing bayi akan berbeda.
Semoga info yang Poko bagikan kali ini bisa bermanfaat ya..
Yuk, share ke teman dan keluarga lainnya agar semakin banyak yang mengetahui tentang info ini.
• Bila ada topik yang Mamy inginkan untuk diangkat pada artikel MamyPoko yuk inbox usulan Mamy di FB MamyPoko Indonesia atau direct message di IG MamyPokoID
• Jangan lupa untuk bergabung di Pokojang Point Program untuk dapat hadiah sesuai pilihan
update : 30/06/2025
Fitur Favorit Poko menggunakan data dari cookie browser Mamy, Jika Mamy menggunakan Safari di iPhone atau iPad, harap matikan fungsi Private Browsing. Harap diketahui bahwa membersihkan cookie akan menghapus halaman favorit yang telah didaftarkan.